Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Muslim, Syiah, Yahudi, China, Afrika

Diperbarui: 19 Maret 2019   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sekedar cerita. Pertama kali bertemu dengan orang Iran, saya agak terkejut. Mereka berewok, sebagian iya. Tampak cantik yang wanita, dan ganteng yang laki-laki. Pembawaan sangat percaya diri. Jauh sebelum trend jas tanpa dasi, Iranian (sebutan orang Iran) lah yang pertama-tama menggunakan jas tanpa dasi. 

Alasan ideologisnya, dasi dinilai sebagai simbol salib. Atau, Barat. Bayangan saya sebelumnya, orang Iran itu misterius. Ternyata biasa. Mereka berteman, bersahabat, bahkan sangat gembira ketika saya menyebut dari Indonesia.

"Wow, my brother from Indonesia, the biggest population of muslims in the world, "ujar mereka sambil tersenyum, dan menyalami kami dengan penuh suka cita. Walhasil, kami seperti saudara ketika itu. Hidup di ujung Skandinavia, bersama migran lainnya. 

..... Intinya: Iran masyarakatnya baik ramah dan wajar. Bukan seperti ujaran kebencian terhadap syiah, atau lainnya.

Di ketika lain. Saya bertemu juga dengan orang China (asli). Maksud saya, dari negara China. Bukan WNI Keturunan China. Sama prasangka saya, pasti China itu begini begitu dan sebagainya. Ternyata, justru saya banyak ditolong mereka ketika mendapatkan kesulitan. 

"Dont worry Nugee, just tell me if you need our assistance, "kata mereka. Bahkan, saya dekat dengan beberapa keluarga China itu. Ketika saya tanya, bagaimana tentang demokrasi di China, mereka menjawab: demokasri baik. Kesejahteraan lebih baik. 

Saya penasaran. Bagaimana dengan sejarah Tiannamen? 

"Nugee, it was a history, just thinking about future, not to the past, "kata mereka (kira-kira begitu sy translate nya).

Dan seterusnya. Dan seterusnya.

..... Intinya: China juga baik ramah dan wajar. Bukan misterius seperti prasangka pada umumnya.

Pengalaman yang agak berat, ketika saya menyapa seseorang di lift. Ketika itu, posisi lift nya di sebuah hotel di Cork, Irlandia. Sungguh kaget, ketika saya tanya dari mana - saya kira dari Arab karena wajahnya mirip - bul dari Israel. Agak gemeter juga. Sebab, banyak prasangka beredar terhadap negera ini. SIngkat cerita, saya hanya ngobrol simple-simple karena - agak takut. hehehe..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline