Kutengok lorong penuh jendela
Gelap tak terlihat siapapun yang ada
Ketika kumasuki kegelapan itu, ternyata ramai sesak kanan dan kiriku
Ayolah! Jangan takut dengan wajah-wajah itu
Tak seluruhnya berlumur dengan darah dan mata merah
Jika kau pandangi lagi di tiap pojok kegelapan
Kau akan bersaksi bahwa ada bayi yang terlahir dengan otot dan jambang
Menunggu waktu pulang, selama kejahatan yang dulu mereka pegang.
-Nugroho Anggara
(Penjara tempat pulang, bagi para pekeja dengan hati lapang, yang tak jadi kesayangan orang.)