Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Rindu Tanah Air

Diperbarui: 17 November 2024   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: bulletininserts.org

Lelaki tua yang ringkih itu duduk di teras apartemennya

Salju terus turun bagai kapas yang membuat gemetar tangannya

Di tangannya digenggamnya miniatur bendera merah putih yang sudah lusuh warnanya

Dari dalam terdengar suara piringan hitam memutar lagu-lagu Indonesia 

Kerinduannya akan tanah air tercinta tetap menyala

Ia menyesali sejarah yang telah membuangnya ke negeri beruang merah ini karena ia waktu itu hanya ingin studi lanjut tuk mengubah hidupnya

Malang pergantian Orde pemerintahan membuatnya dilarang pulang ke Indonesia

Waktu berganti masa dan janji yang berkuasa untuk mengurusnya supaya bisa pulang tak kunjung tiba

Tinggal ia terus memendam rindu pada tanah air tercinta

Bagai bumi gersang yang merindukan hujan tapi tak kunjung tiba jua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline