Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Diantar Arwah yang Baik Hati Ke Rumah Sakit

Diperbarui: 7 Agustus 2024   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Bu Yati seorang janda dengan ekonomi pas-pasan dan mempunyai seorang anak laki-laki yang masih kecil , masih balita. Rumah yang ditempatipun rumah yang sederhana di pinggiran kota yang sepi. 

Pada suatu malam, anak laki-laki bu Yati sakit demam tinggi. Ia bingung harus minta tolong kepada siaapa. Tak ada tetangga yang dekat karena rumahnya terpencil. Mau telpon ambulan rumah sakit, ia tak punya telpon dan nanti juga tak ada biaya untuk membayar ambulan tersebut.

Di tengah kebingungannya, ada mobil angkot berhenti di depan rumahnya. Seorang bapak tua dengan muka yang tak begitu jelas karena menutupi wajahnya dengan topi hitam. Dengan lirih bapak itu mengatakan: "Naik saja bu, sayaa antar ibu dan anak ibu ke rumah sakit terdekat". Bu Yati menjawab:" Maaf pak tapi saya tak punya uang tunai sedikitpun untuk membayar bapak". Jawab bapak itu: " Sudahlah bu nanti itu gampang, yang penting anak ibu segera ditangani."

Akhirnya bu Yati dan anaknya diantar bapak tersebut sampai di rumah sakit. Begitu sampai rumah sakit, bu Yaiti menggendong anaknya untuk dibawa ke ruang gawat darurat. Saking panik dan tergesa-gesanya ia tak sempat mengucapkan terima kasih pada bapak yang menolongnya. Setelah anaknya di tangani, barulah bu Yaiti ingat untuk mengucapkan terima kasih, tapi ketika ia ke luar bapaak dan mobil angkotnya sudah tidak ada.  Bu Yati berpikir mungkin bapak itu tergesa-gesa.

Seminggu setelah anaknya sembuh ditangani rumah sakit dengan biaya BPJS, maka pulanglah bu Yati ke rumah namun tanpa sengaja ketika ia dan anaknya maau pulang, ia menemukan sebuah koran kuno bekas bungkus makanan. Di Koran itu tertulis berita ada anak yang miskin meninggal dan tak sempat berobat karena bapaknya tak punya uang.  Bapak dari anak itu adalah seorang sopir angkutan umum alias angkot. Diberitakan juga karena rasa bersalah dan kesedihan yang berlebihan bapak itupun akhirnya juga meninggal. Di Koran itu juga dipajang foto sang baapak dengan angkotnya.

Bulu kuduk bu Yati segera berdiri karena sosok bapak dan angkot itu mirip yang menolongnya mengantar ia dan anaknya ke rumah sakit. Mungkinkah arwah bapak itu yang menolongnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline