Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Serpihan-Serpihan Kisah Masa kecil

Diperbarui: 21 Juni 2024   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Serpihan-serpihan kisah masa kecil kembali mengemuka

Kami berempat saudara hidup sangat sederhana

Rumah kami terletak berdekatan dengan gereja tua dan statsiun kereta

Ada deretan pohon-pohon asam di pinggir jalan di depan rumah yang senantiasa berbuah dan kami selalu mencari buahnya yang jatuh untuk kami buat minuman yang nikmatnya tiada tara

Di pohon-pohon asam tua itu ada berbagai burung liar aneka warna yang kicaunya asri di telinga

Kami rukun meski ibu harus berpikir bagaimana dengan gaji ayah yang pensiunan tentara harus mencukupi makan dan biaya sekolah yang sebenarnya tak murah pula

Tapi berkat Tuhan kami tumbuh dewasa dan tak kurang suatu apa baik nafkah maupun yang lainnya

Namun rumah kami dan sekiranya kini tak lagi sama

Pohon-pohon asam itu sudah tiada

KIcauan burungpun juga sudah menghilang  selamanya

Jalan sudah lebar dan rapi tapi gersang terasa

Pembangunan memang masif tapi menggusur keasrian lingkungan sekaligus serpihan masa kecil yang menyertainya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline