Ita adalah seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah universitas swasta di suatu kota. Ia menempati sebuah kamar kos yang tak begitu besar. Ita sangat gembira memasuki bulan Ramadan.
Baginya berpuasa di bulan Ramadan merupakan kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang baik. Di bulan Ramadan itu ia berkesempatan untuk lebih banyak berbagi, lebih banyak mendalami agama, dan lebih banyak berdoa kepada Tuhan. Juga menurutnya puasa akan merupakan kesempatan untuk bertobat dan kembali suci seperti ketika ia lahir.
Namun saat Ramadan ini ada sesuatu yang selalu menganggunya. Yaitu ketika menjelang sahur selalu ia merasa ada seseorang yanag menggoyang-goyangkana badannya untuk bangun dan makan sahur. Ia tak pernah melihat sosok yang membangunkannya sahur. Meski ia senang, tapi lama kelamaan hal itu menimbulkan rasa penasaran dan sedikit takut. Jangan-jangan yang membangunkannya adalah mahluk halus yang jahat.
Lalu Ita pergi ke seorang guru agama dan sekaligus dikaruniai untuk melihat mahluk-mahluk tak kelihatan. Lalu sang guru minta untuk pergi dan melihat kondisi kamar kos Ita.
Maka pada suatu sore setelah buka puasa dan melakukan sholat Tarawih, sang Guru diantarnya ke kamar kosnya. Setelah berdoa dan hening sejenak, lalu sang guru memberitahu Ita tentang siapa yang setiap pagi membangunkannya untuk sahur.
Ternyata ia adalah arwah penasaran dari mahaiswi yang sebelumnya menempati kamar kosnya. Sang guru bercerita bahwa arwah mahaiswi itu masih penasaran karena menyesal ketika ia masih hidup, sang mahaiswi tak pernah puasa dan tak rajin sembahyang juga. Ia tak tak sempat bertobat karena kemudian di suatu hari ia meninggal mendadak karena kecelakaan.
Rupanya arwah mahasiswi itu ingin agar Ita tak melakukan hal-hal yang dia lakukan. Jadi ia berinisiatif membangunkan Ita ketika saat sahur supaya tak terlambat makan sahur sehingga tak batal puasanya.
Lalu sang guru menarankan agar ketika arwaah itu membangunkannya untuk sahur. Ita jangan takut. Lalu ketika sholat subuh didoakan saja supaya arwahnya tenang dan mau berjalan menuju Sang Pencipta serta katakanlah bahwa Allah itu Maha Pengampun yang akan mengampuni dosa-dosanya. Juga katakan bahwa Ita akan selalu mendoakannya supaya diberi jalan terang menuju Sang Pencipta.
Benarlah setelah tiga hari berturut-turut Ita melakukan apa yang disarankan si guru agama, arwah itu tak pernah lagi membangunkannya untuk sahur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H