Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Kisah Pendaki Gunung yang Ditegur Sang Penunggu Hutan

Diperbarui: 12 April 2023   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Adalah seorang pendaki gunung katakanlah namanya Antok (bukan nama sebenarnya, maaf jika ada kesamaan nama dengan pembaca). Pada suatu hari ia dan teman-temannya melakukan pendakian di sebuah gunung di Jawa Tengah.

Tapi ketika sudah akan mencapai puncak gunung, tiba-tiba Antok dan rombongannya dicegat oleh serombongan pasukan aneh berpakaian putih yang menodongkan tombak dan panah ke arah mereka.  Pasukan itu memaksa Antok dan romobongannya untuk mengikuti mereka. Lalu Antok dan rombongannya berjalan mengikuti pasukan itu melalui jalan lurus yang diterangi oleh cahaya yang sangat terang.

Sampailah Antok dan romobongan serta gerombolan pasukan itu ke seorang laki-laki tua berwibawa bak seorang raja. Di tangannya ada cambuk berduri yang berkilatan api. 

Laki-laki itu kemudian berkata dengan suara menggelegar: "Hai kalian yang mengaku para pecinta alam, sudahkah perilaku kalian sesuai dengan nama kelompok dan semboyan kalian?", Antok dan kawan-kawannya tak berani menjawab karena ketakutan yang amat sangat yang menghinggapi mereka. "Coba diingat dan direnungkan ya. Jangan sampai kalian mengulangi perbuatan kalian lagi. Bila diulangi lagi lihat apa yang akan kalian terima," kata lelaki tua itu lagi.

Lalu lelaki tua itu menunjukkan sebuah layar seeperti layar bioskop. Di alay itu tampak ada sekelompok orang yang disiksa dengan cambuk api serta dikurung dalam ruangan dengan api yang menyala-nyala sehingga mereka yang ada di dalamnya sangat tersiksa.

Di tengah ketakutan yang amat sangat tiba-tiba Antok dan kawan-kawan sudah berada di lokasi semula di jalan menuju puncak gunung.

Lalu mereka mulai berkata satu sama lain, apa kesalahan yang mereka perbuat sehingga mereka diperingatkan dengan keras oleh mahluk halus penjaga hutan itu. Ternyata mereka memang melakukan beberapa perbuatan yangbisa merusak hutan, antara lain: membawa tanaman-tanaman langka yang seharusnya tak boleh dibawa pulang, menebang pohon untuk dijadikan api unggun tapi lupa memadamkannya, serta membuang beberapa sampah plastik bungkus dari bekal makanan yang mereka bawa.

Sadarlah mereka bahwa benar apa yang dikatakan mahluk halus yaitu lelaki tua penunggu hutan bahwa mereka menamakan diri pecinta alam tetapi seringkali perilaku mereka bertentangan dengan itu. Mereka sering lebih tepat dinamai perusak alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline