Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Kisah Gadis Kecil yang Turun dari Kereta Api Sendirian

Diperbarui: 10 April 2023   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Pada suatu malam di sebuah stasiun di Kota Semarang, seorang gadis kecil turun sendirian dari kereta api dari Jakarta. Ia menenteng tas di tangannya. Ia ke luar menuju tempat becak-becak menunggu penumpang kereta.

Ia lalu menuju pada seorang tukang becak dan meminta tukang becak itu mengantarkannya ke suatu tempat. Tukang becak itu heran, mengapa ada orangtua yang tega membiarakan gadis kecil anaknya untuk bepergian sendirian dengan kereta api yang cukup jauh jaraknya. Tapi sang abang becak menuruti saja kemauan sang gadis karena butuh uang yang akhir-akhir ini sangat sulit didapatkan karena maraknya ojek maupun taksi online.

Sesampai tempat yang dituju di sebuah gang sempit yang sepi, sang gadis kecil meminta berhenti lalu membayar sejumlah uang seperti yang diminta tukang becak dengan uang yang jumlahnya berlebih. Ketika tukang becak itu hendak memberikan kembalian, sang gadis tersenyum kecil dan menolaknya. Kata sang gadis kecil, itu untuk membeli obat dan beras bagi  si tukang becak. Tukang becak tersebut tentu dengan gembira menerimanya.

Keesokan harinya karena penasaran si tukang becak ingin melihat kembali rumah si gadis kecil yang pulang sendirian dengan kereta api malam sebelumnya. Namun si tukang becak tak menemukan rumah sang gadis kecil. Tempat sang gadis turun ternyata adalah sebuah makam yang tak banyak isinya. Ada dua nisan berjejer. Itu adalah nisan seorang ibu dan seorang gadis kecil.

Rasa penasaran si tukang becak, dengan perasaan campur takut, mendorongnya bertanya kepada orang di sekeliling makam itu. 

Ternyata dari ciri gadis kecil yang diceritakan si tukang becak maka menurut penduduk di sekitarnya adalah gadis kecil yang meninggal beberapa tahun lalu dan dimakamkan di situ bersama ibunya. Ia meninggal karena sedih ketika ia ditinggal ayahnya ke Jakarta dan tak pernah kembali. Ia selalu merengek pada ibunya untuk bersama menyusul ayahnya ke Jakarta. 

Tapi tentu keinginan itu tak bisa dipenuhi ibunya karena ayahnya memang sengaja meninggalkan mereka untuk menikah dengan perempuan lain di Jakarta. Karena sedih yang teramat maka sang gadis kecil meninggal dunia.

Sepeninggal; anak gadisnya sang ibu juga sedih berkepanjangan dan akhirnya meninggal juga. Lalu mereka dimakamkan berdampingan di lokasi tempat tukang becak itu mengantar sang gadis kecil pulang dari stasiun malam sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline