Dalam wawancara kerja, pewawancara menilai si pelamar kerja tidak hanya dari kemampuan menjawab pertanyaan dan keahlian serta pendidikannya. Seringkali pewawancara juga melihat gerakan tubuh dari yang diwawancarai.
Ada beberapa gerakan tubuh yang harus dihindari ketika melakukan wawancara untuk melamar kerja.
Pertama, tatapan mata atau pandangan yang kosong. Tatapan atau pandangan mata yang kosong sebaiknya dihindari karena menunjukkan kita tidak fokus dan tidak bisa diandalkan dalam bekerja. Juga bisa membuat si pewawancara tersinggung karena merasa tidak kita perhatikan. Oleh karena itu tapan mata kita ketika wawancara janganlah kosong melainkan tataplah si pewawancara dengan sewajarnya.
Kedua, jangan menjabat tangan si pewawancara ketika mulai wawancara dengan lemas. jabatan tangan yang lemas menunjukkan kita kurang antusias dan semangat dalam bekerja. jabatlah tangan si pewawancara dengan wajar, jangan terlalu kencang tetapi juga jangan terlalu lemas.
Ketiga, menganggukkan kepala terlalu sering. Menganggukkan kepala memang diperlukan untuk menunjukkan kita memahami apa yang ditanyakan maupun pernyataan si pewawancara. Namun menganggukkan kepala terlalu sering justru menunjukkan kita tidak konsentrasi dan hanya ingin menyenangkan si pewawancara saja tanpa kita memahami apa yang ditanyakan atau dikatakan si pewawancara.
Keempat, hindari pula melakukan tindakan-tindakan yang kurang sopan atau kurang enaik dipandang. Contohnya: sering menggaruk-garuk kepala. Atau juga mengkorek telinga. Contoh yang lain mengupil. Hal-hal itu bisa dianggap bahwa kita merupakan orang yang tidak punya etika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H