Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Ruang Publik Kian Sempit

Diperbarui: 15 Juli 2022   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Sang lelaki tua itu hanya bisa merenung secara pahit

Ruang publik di kotanya kian sempit

Dulu ketika ia kecil ia sangat suka berkumpul bersama teman-temannya di alun-alun di depan masjid

Kini alun-alun itu tak ada lagi bahkan dalam luas yang sangat sempit karena terhimpit

Terhimpt oleh berbagai aktivitas perdagangan dan komersial yang sebenarnya hanya menciptakan kehidupan yang pahit

Kehidupan yang individualistik dan tak lagi kenal satu dengan yang lain meski rumah mereka berhimpit sehingga manusia jadi egois dan tak peduli satu sama lain meski mereka sama-sama menjerit

Ia tak tahu mana yang lebih dahulu: ruang publik yang sempit sehingga manusia jadi egois, ataukah karena manusia modern makin egois sehingga tak butuh lagi ruang publik yang luas hingga makin menyempit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline