Mengambil cuti diperlukan oleh setiap orang yang bekerja. Bisa diumpamakan dengan turun mesin untuk kendaraan bermotor.
Atau bisa juga disamakan dengan seorang pembalap yang membutuhkan kadang-kadang masuk ke pit stop untuk memperbaiki kendaraan atau mobil balapnya agar bisa melanjutkan balapan dengan lebih baik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengambil cuti.
Pertama, pelajari secara detil syarat dan ketentuan mengambil cuti di tempat anda bekerja. Tiap kantor atau tempat kerja mempunyai syarat dan ketentuan untuk pengambilan cuti bagi karyawannya.
Syarat dan ketentuan itu antara lain: siapa saja yang berhak mengambil cuti (biasanya dibatasi masa kerja minimal), berapa hari dalam setahun cuti yang boleh diambil, syarat-syarat adiministratif apa yang harus diajukan, dan lain-lain.
Kedua, ada baiknya berkoordinasi sebelum mengambil cuti dengan teman satu bagian atau divisi.
Hal ini penting karena dengan anda mengambil cuti maka pekerjaan anda akan digantikan oleh teman satu bagian atau satu divisi.
Koordinasi yang dimaksud termasuk di dalamnya adalah anda bisa memberi informasi terhadap rekan kerja yang akan menggantikan anda selama cuti tentang seluk beluk pekerjaan anda.
Ketiga, mengajukan secara formal kepada atasan cuti yang akan diambil. Namun hendaknya ada semacam kondisi berjaga-jaga jika ijin cuti anda ditolak karena suatu alasan.
Anda harus menerimanya karena pemberian cuti adalah hak sepenuhnya atasan.
Keempat, tetap fokus dan bekerja seperti biasanya menjelang cuti.