Dalam mengucapkan selamat Lebaran atau Selamat Idul Fitri orang Jawa dengan menggunakan bahasa jawa kromo yaitu bahsa jawa halus biasa juga menggunakan pantun. Pantun ini dalam bahsa Jawa disebut juga parikan.
Salah satu pantun atau parikan yang sampai sekarang sering digunakan adalah: "Dahar kupat ngagem santen. Menawi wonten lepat nyuwun pangapunten". Ungkapan itu kalau diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia kira-kira adalah "Makan Ketupat memakai santan. Jika ada Salah mohon dimaafkan".
Ada uca[an lain yang juga menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil (Bahasa Jawa sangat halus). Misalnya saja:" Ngaturaken Sugeng Riyadi. Sedaya lepat kawula nyuwun pangapunten". Artinya Selamat Hari raya. Segala kesalahan saya mohon dimaafkan".
Maih banyak ungkapan dan ucapan lain dalam bahasa Jawa. Bagi orang Jawa memang terasa lebih mengesankan dan hormat dengan memakai bahsa Jawa Kromo atau Kromo Inggil untuk mengucapkan Selamat hari Raya Idul Fitri. Khususnya bila yang mengucapkan ingin merendahkan diri atau lebih menghormati orang yang kepadanya ucapan Selamat lebaran ditujukan.