Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Jangan Terlalu Mudah Menyebut Suatu Keadaan sebagai Takdir

Diperbarui: 21 April 2022   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Salah satu hasil yang diharapkan dari menjalankan ibadah puasa adalah  menjadikan seseorang lebih baik dari sebelumnya. Salah satu indikatornya adalah bekerja lebih giat dan lebih maksimal.

Bekerja lebih giat dan lebih maksimal akan membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Seperti ungkapan yang kerap dikutip: Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri.

Ada ungkapan lain yang mengatakan hasil tidak akan mengkhianati usaha, yang intinya jika seseorang berusaha keras maka hasil akhirnyapun akan baik.

Namun seringkali sebagai manusia biasa kitaa kerapkali menyerah sebelum berusaha lebih keras. Kerap kali kita mengatakan bahwa kondisi tidak baik sebagai takdir. Teralalu menyerah dan menerima nasib  tanpa berusaha keras dikenal sebagai sikap fatalistik dan itu sesuatu yang tidak benar.

Dalam masa menjalankan puasa di bulan Ramadan bagi yang menjalankan tetap dituntut untuk bekerja bahkan kalau bisa lebih giat dan lebih keras di tengah menahan lapar dan haus. 

Harapannya setelah tidak beruasa nanti kebiasaan tersebut tetap dijalankan dan bisa bekerja lebih keras dan lebih produktif lagi. Jika sudah bekerja dan berusaha lebih keras dan lebih produktif maka hasilnya diserahkan kepada Tuhan, dan hasil itulah yang kemudian mungkin bisa disebut sebagai takdir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline