Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Jumat Agung: Pengampunan Itu Terbuka Sampai Detik Terakhir Hidup Manusia

Diperbarui: 15 April 2022   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santo Dismas (sumber gambar: infokatolik.id)

Salah satu kisah menarik di Hari Jumat Agung diceritakan dalam injil Lukas Bab 23 ayat 39-43. Dalam injil Lukas tersebut diceritakan bahwa Yesus disalibkan bersama dua penjahat. Satu penjahat yang buruk menghujat Yesus dan berkata: "Bukankah Engkau Kristus. Selamatkanlah diriMu dan Kami". Tetapi penjahat yang lain yang baik menegur kepada penjahat yang lain itu dan berkata:"Tidakkah engaku takut juga kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama. Kita memang selayaknya dihukum sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tak berbuat sesuatu yang salah". Lalu penjahat yang baik itu berkata kepada Yesus:" Yesus ingatlah aku jika Engkau datang sebagai raja". Yeus menerima pertobatan penjahat itu dan berkata:"Saat ini juga engkau akan ikut Aku masuk ke dalam Firdaus".

Dalam injil Lukas memang tidak dceritakan sipa nama penjahat baik yang bertobat dan siapa penjahat buruk yang sampai mau matipun masih mempunyai sifat yang buruk. Namun dalam beberapa injil apokrif (injil yang diragukan kasliannya) ada beberapa nama yang disebut. Dalam injil Nikodemus (injil apokrif Abad 4 Masehi) penjahat baik yang bertobat disebut Dismas, dan yang buruk Gestas. Dalam injil apokrif Al Futuliyah Abad ke 6), penjahat yang baik itu disebut Titus, sedangkan yang buruk disebut Dumachus. Dalam Gereja Kristen Ortodoks Rusia, penjahat yang baik itu disebut Rah.

Dalam tradisi gereja Katolik dan Kristen Ortodoks kemudian Dismas diangkat menjadi Santo karena dianggap menjadi teladan bagi orang yang mau berobat meski pada detik-detik terakhir hidupnya. Ia juga diangkat sebagai pelindung orang-orang yang dihukum mati. Peringatannya diadakan setiap tanggal 25 Maret.

Dari kisah penjahat yang berobat pada detik-detik terakhir atau riwayat Santo Dismas kita bisa menarik teladan bahwa kemurahan hati Tuhan itu selalu terbuka lebar pada orang-orang yang mau berobat dan menyesali dosa-dosanya meski itu pada saat atau detik-detik terakhir hidupnya.

Namun kemudian janganlah kemudian ditarik kesimpulan bahwa kalau begitu sekarang mumpung masih sehat hidup enak-enak denfan berkubang dosa. Nanti kalau akan mati baru bertobat dan minta ampun maka pasti akan diampuni dan masuk surga. Sebab kita sudah diperingatkan bahwa kematian datang tak dapat diprediksi atau sering diibaratkan bak pencuri di malam hari. Jadi lebih baik berobat selagi masih hidup dan sehat dengan rutin mengaku dosa dan menerima sakramen tobat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline