Ia mengemis mimpi pada yang punya kuasa Ilahi
Kalau bisa mimpi itu beulang-ulang seperti litani suci
Dimintanya mimpi tentang kembalinya masa-masa indah ketika ia masih belia sekali
Waktu itu tak ada perih sama sekali
Yang ada adalah hangat peluk bunda dan senyum indahnya yang berseri
Tapi itu masa lalu yang tak pernah kembali
Sang gadis sudah tak punya siapa-siapa lagi
Adanya hanya sepi di tengah keramaian duniawi
Memang ada yang di sekelilingnya yang menuji-muji, tapi itu hanya palsu tak asli
Makanya tiap malam ia mengemis mimpi
Hanyalah mimpi yang bisa menentramkan hati
Sampai mungkin nanti ia beristirahat selamanya dalam damai abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H