Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Ketakterbatasan Puisi

Diperbarui: 1 Februari 2022   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Sungguh puisi itu luar biasa. Ia tak terbatas dalam segalanya.

Jika kekuasaan membelenggu kebebasan pikiran dan menyampaikan pendapat maka puisi membebaskannya. Meski ada resiko sang pemuisi harus dilenyapkan oleh kekuasaan yang angkara murka.

Jika seorang lelaki pemalu tak mampu mengungkapkan secara lisan rasa cintanya, maka dengan puisi ia bisa mengungkapkan segala isis hati dan rasa cintanya.

Jika hukum alam hanya mengenal pelangi ada tujuh warna, maka dalam puisi bisa ditambahkan warna lainnya. Bisa ditambahkan warna hitam misalnya.

Pun pula bila lazimnya matahari terbit di pagi dan tenggelam di malam hari dan bulan sebaliknya, maka dalam puisi bila dibalik semuanya. Matahari bisa saja ada di malam hari dan bulan di siang hari sesuai maksud sang pemusi yang menulisnya.

Maka menulis puisilah, sebelum menulis puisi dilarang oleh penguasa atau ahli bahasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline