Malam itu bulan bersembunyi.
Tak secuilpun wajah, binar, dan sinarnya terpancar berseri
Sang lelaki membuka jendela dan hendak mengajukan pertanyaan pada sang bulan tentang misteri ini. Adakah luka hati sang rembulan hingga ia berindak seperti ini?
Sang rembulan diam membisu, ia hanya menitipkan pesan pada burung-burung sriti yang terbang kian-kemari. Kegelisahan burung sriti seperti hendak bercerita pada sang lelaki bahwa Januari akan segera diakhiri. Akan segera pamit pergi. Padahal ada banyak yang mengalami sukacita di bulan Januari.
Sang lelaki mengerti. Tetapi bagi dia berlalunya Januari justru meringankan hati. Banyak beban dan luka hati di Januari.
Lalu ia bergumam biarlah bulan sendiri dan mereka yang gembira di Januari yang bersedih hati. Ia punya haknya sendiri untuk gembira dengan akan berlalunya Januari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H