Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Keluhan Seorang Gembala

Diperbarui: 14 Januari 2022   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: flickr.com

Seorang gembala tengah tercenung di sebuah lahan yang tak seberapa. Ia tengah menggembalakan ternak-ternaknya.

Tapi hatinya resah karna lahan yang kian sempit dan nantinya bakal tak tersisa. Lahan berumput hijau makin lama makin digantikan bangunan rumah dan pabrik terus merenggutnya.

Tuk kegiatan lainnya- hal itu tak masalah karena sudah tergantikan metaverse dan digitalisasi- kata ahli tata kota.

Tapi untuk menggembalakan ternak dengan metaverse dan digitalisasi apakah bisa? Masak ternak diberi makan rumput digital seperti di game-game yang seolah mencerminkan realita?

Atau barangkali- gumam sang gembala - nantinya memang manusia tak butuh makan daging ternak yang sesungguhnya. Sebab seperti yang ia baca- sudah dikembangkan pil berisi seluruh kebutuhan manusia untuk hidup- hingga tak usah makan dalam sehari juga bisa.

Kalau seperti itu kejadiannya- sang gembala bingung- lantas ia harus ganti pekerjaan jadi apa? Modal ia tak punya. Pendidikan juga hanya sekolah dasar saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline