Lelaki itu adalah seorang pematung yang memanfaatkan batu-batu dari gunung yang meletus dan memuntahkannya.
Pahatan di atas batu itu menuruti inspirasi yang ada dalam hati dan pikirannya.
Sering secara tak sengaja ia bisa menemukan bentuk yang indah dari patung-paatung yang dibuatnya.
Namun suatu ketika ia merasakan hal yang aneh dari sebuah patung yang dibuatnya. Ia membuat pahatan patung sebuah hati manusia. Tapi belum selesai ternyata patung hati itu retak di tengahnya. Lalu sang lelaki pematung berusaha merekatkan kembali kepingan batu itu tapi tak berhasil jua.
Sang lelaki baru sadar mungkin patung hati yang dibuatnya itu berbela rasa dengan hatinya yang memang sedang patah ditinggal kekasihnya. Atau mungkin pula cipta itu memang selaras dengan rasa.
Maka oabila rasa baru tak sempurna, janganlah berkarya. Semuanya akan percuma. Bukan keindahan karya seni yang tercipta tetapi hanya rongsokan belaka yang nantinya ada'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H