Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Sang Lelaki yang Menolak Pagi

Diperbarui: 22 November 2021   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Ayam berkokok keras sekali. Dari jendela kamar sang lelaki masuklah sinar mentari. Cerah sekali.

Tetapi lelaki itu memaki pagi dan sang mentari. Ia sedang menikmati mimpi dan tak ingin mengakhiri. Sebab hanya lewat mimpi hidupnya yang sendiri dan sepi bisa penuh warna-warni. Dalam impi ia bisa melihat masa depan bersama sang gadis yang dicintai. Merasakan hadirnya buah-buah hati yang belari-lari dengan suka hati. Dan kini mimpi indah itu harus berhenti dengan hadirnya sang matahari.

Sang lelaki ingin tidur dan bermimpi lagi. Tetapi perut yang lapar dan belum terisi memaksanya harus pergi. Menyusuri jalan-jalan dengan membawa gitar tuanya dan menjual suaranya untuk mendapatkan sedikit rejeki. Tak apa,  ini realita yang harus dijalani , pikir sang lelaki. Toh nanti malam ia masih bisa bermimpi lagi, katanya lagi di dalam hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline