Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Bagai Ranting Kering dan Daun Gugur

Diperbarui: 20 November 2021   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Perpisahan antara sang lelaki dengan sang gadis bagaikan daun gugur yang lepas dari ranting kering sebuah pohon di halaman rumahnya.

Daun gugur karena memang sudah saatnya. Ranting kering itu sudah tak bisa dijadikan pegangan lagi baginya. 

Sang ranting keringpun membiarkan daun gugur meninggalkannya.

Meski demikian baik daun maupun ranting sadar bahwa perpisahan itu sejatinya menghancurkan dan membnasakan keduanya. Tapi apa boleh buat memang harus demikian adanya.

Ketika saatnya daun itu lepas dan gugur dari ranting kering, mereka berdua berucap bahwa itu bukan perpisahan tetapi hanya siklus alam yang harus ditaati semua.

Sebab nantinya akan ada ranting-ranting muda yang tumbuh dan di sana juga akan ada daun-daun muda yang bersemi meneruskan kehidupan cinta mereka. Akan terjadi reinkarnasi semangat awal cinta mereka.  Tak selamanya tragedi cinta akan diwariskan terus menerus ke generasi berikutnya. Ada tragedi tetapi pasti ada cerita romansa yang berakhir bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline