Lelaki itu menyadari sepenuhnya. Masih berjuta keinginannya. Ibarat sejumlah rintik gerimis sebelum hujan tiba. Atau mirip pula dengan butir-butir pasir yang terhampar di pantai yang begitu luasnya.
Sementara di sisi yang lain daya pikirnya semakin melemah dan raganya semakin renta.
Lalu harus bagaimana memilih rintik gerimis yang paling berharga atau butiran pasir yang paling utama?
Ia minta nasehat pada sesama temannya yang kelihatannya hidup sederhana tetapi lebih bahagia darinya.
Sang teman memberi nasehat kepadanya. Memang sebagai menusia selalu kita semua tak terbatas keinginan dan kemauannya. Namun perlu diingat bahwa sisa hidup yang tak akan lama harus berguna bagi sesama. Sedekahkan harta yang banyak bagi yang membutuhkan karena tak akan dibawa jika tiada. Anak cucu sudah bisa mencari sendiri rejeki mereka. Arahkanlah pikiran dan hati kepada Tuhan dengan banyak berdoa dan minta ampunan serta petunjukNya.
Temannya itu menambahkan pula bahwa di masa tua tetap jangan bebani pikiran dengan hal berat dan jangan lupa bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI