Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Roti Tawar Terakhir Sang Penyair

Diperbarui: 18 Juli 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: wolipop.detik.com

Sang penyair mengambil selembar roti tawar terakhirnya. Digigitnya roti itu dengan ditemani segelas air putih saja.

Ini benar-benar makanan terakhirnya. Ia tidak tahu apakah besuk pagi ia masih punya makanan untuk sarapan.

Entahlah, akhir-akhir ini konsentrasi menulisnya menurun hingga tak banyak puisi yang dihasilkannya. Jika  ada, maka puisi itupun tak bisa semuanya dimuat di media massa. Entahlah apa sebabnya. Mungkin faktor usia, mungkin pula suasana akibat corona yang membuat dunia datar tanpa irama dan dinamika.

Dari sisi media massa juga mereka punya kesulitan tak kalah besarnya. Banyak media online yang instan terbitnya. Memuat banyak berita sensasional yang lebih menarik dari dunia sastra.

Untuk menghbur dirinya, sang penyair memutuskan beralih pekerjaan saja. Pokoknya pekerjaan yang halal yang mungkin tak ada hubungannya dengan sastra yang memang tak menjanjikan masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline