Sungguh tak ada yang setoleran pengamen jalanan.
Ketika bernyanyi di rumah seorang kristiani, ia akan menyanyi lagu-lagu rohani kristen dengan suara merdu dan penuh penghayatan
Ketika bernyanyi di rumah seorang muslim, iapun bernyanyi lagu-lagu rohani islam dengan suara bagai suara malaikat dan penuh penghormatan.
Pun pula ketika ia berhenti di depan rumah seorang hindu dan bernyanyi, ia akan menyanyikan lagu rohani hindu dengan syahdu dan penuh rasa khidmat.
Begitu pula jika bernyanyi di rumah seorang penganut Budha, ia akan menyampaikan syair-syair lagu seolah dia menyampaikan sabda dari Sang Budha Gautama.
Demikian pula jika ia harus bernyanyi di penganut aliran kepercayaan dan Kong Hu Cu, ia akan tetap dengan sikap hormat dan penuh penghormatan serta penghayatan menyanyikan lagu-lagu mereka.
Ketika ditanya, mengapa ia demikian dan tak risih melakukannya, ia menjawab bahwa itu bukan semata-mata karena ia mencari uang dan ingin menyenangkan pendengarnya. Namun menurut dia memang Tuhan itu satu adanya. Hanya ada berbagai jalan menunju kepadaNya lewat berbagai agama.
Sebuah sikap yang perlu kita tiru bersama di tengah masyarakat Indonesia yang memang bhineka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H