Pepatah mengatakan hujan batu di negeri sendiri masih lebih enak dibanding hujan emas di negeri orang.
Tapi wanita itu hendak membalik pepatah itu. Hujan emas di negeri orang tetap lebih enak dibanding hujan batu di negeri sendiri.
Sudah beberapa kala wanita itu bertahan di negerinya sendiri setatabah-tabahnya. Dan memang hanya hujan batu yang dia dapatkan. Perih dan meninggalkan luka yang berkepanjangan.
Suaminya meninggalkannya dengan alasan tak jelas benar dengan meninggalkan seorang anak perempuan. Ditambah lagi dia kena PHK dan sulit mencari pekerjaan baru penggantinya.
Maka ketika ada tawaran bekerja di negeri seberang dengan pendapatan yang lumayan, sudah bulat tekadnya tuk menjalaninya.
Sang anak menangisi kepergiannya. Tetapi sang wanita berkata: berkurbanlah sebentar nak. Toh ada kakek dan nenek yang akan menjagamu nantinya. Ini demi masa depan kita bersama. Toh kita bisa berkirim kabar dengan WA.
Lalu pesawat terbang yang ditumpangi wanita menghilang dari pandangan sang anak. Dikatupkannya tanagannya sambil berdoa dalam hatinya semoga Tuhan selalu menjaga ibunya. Dan kelak jika dia lulus sarjana dan bersanding di de pelaminan, ibunya bisa mendampinginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H