Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Antara Sakura dan Mawar

Diperbarui: 15 Juni 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: popbela.com

Memori lelaki itu melayang ke negeri matahari terbit.

Ketika ia melanjutkan studi.

Tibalah musim semi. Bunga-bunga Sakura mekar berseri di kaki gunung Fuji. Bersamaan pula dengan mekarnya hati pada gadis berkimono, berkulit kuning bermata sipit dengan pesona tak terperi. Ia dan sang wanita sempat mengikat janji sehidup semati.

Tapi tibalah kemudian musim dingin yang beku. Semua tertutup salju. Dan sakurapun layu. Saat itu pula, cintanya harus tutup buku. Sang gadis tak dapat restu.

Bersamaan dengan gelar yang terengkuh, pulanglah sang lelaki ke Indonesia dengan hati lesu.

Ketika tiba di Indonesia, sang lelaki melihat begitu banyak bunga bermekaran. Ada Melati, Lily dan juga Mawar. Dilihatnya sekuntum Mawar yang tak kalah indahnya dengan bunga Sakura.

Musim hujan sedang berjalan tetapi tak sedingin musim salju. Sedingin-dingin musim hujan di tanah air tak sedingin musim salju di negara orang.  

Sang lelaki mulai melupakan gadis Jepang dan membangun asa dengan gadis di negeri sendiri.

Pepatah mengatakan seenak-enaknya hujan emas di negeri orang masih lebih enak hujan batu di negeri sendiri. Seindah-indahnya Sakura di sana lebih indah Mawar di sini. Dan mungkin secantik dan sebaik-baiknya gadis di negeri seberang, masih lebih cantik dan baik hati gadis di negeri sendiri.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline