Lelaki itu bertekad mengkafani sakit hatinya dan menguburnya dalam-dalam di belakang ingatannya.
Sungguh sakit hati itu selalu menganggunya. Jika sakit di kulit terlihat dan berdarah serta cepat pulihnya. Juga sakit yang tampak itu hanya di bagian itu saja.
Tak demikian dengan sakit hati. Ia tak terlihat. Nyerinya luar biasa dan ia bisa menyebabkan sakit di bagian lain tubuh.
Cara mengkafani sakit dan luka hati adalah dengan memaafkan segala kesalahan baik kesalahan diri maupun liyan. Terhadap liyan, memaafkan tak hanya berguna bagi liyan tetapi terlebih juga bagi diri.
Setelah mengkafani dan mengubur luka hatinya. Lelaki itu memberi nisan di atasnya berupa hati seluas samudera untuk memaafkan. Sebagaimana samudera yang rela menampung segalanya, demikianlah hatinya ia siapkan untuk memaafkan dan menerima diri dan liyan apa adanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI