Akhirnya lelaki itu menyadari membuat luka hati dan menyembuhkannya ibarat sederet metafora
Ia ibarat membuang korek api di dekat pompa bensin yang hanya butuh sedetik untuk mengobarkan api tapi mungkin butuh berjam-jam untuk memadamkannya. Untuk melukai hati sang gadis ia hanya cukup bicara satu kata dalam satu menit tetapi untuk menghibur dan menyembuhkannya butuh beberapa hari. Itupun kalau bisa sembuh
Ia juga ibarat menancapkan paku di sebuah papan. Ketika paku itu dicabut memang pakunya sudah tidak ada. Tetapi bekas paku masih ada. Demikian pula ketika ia menyakitkan nurani sang pujaan hati dan meminta maaf memang kesalahan itu sudah tidak ada dan dimaafkan. Tetapi luka hati itu masih tetap membekas tak tersembuhkan.
Lelaki itu kini lebih bijak dan berhati-hati jangan sampai kekasihnya kini menglami luka hati yang dibuatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H