Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Rindu Tertambat di Tepi Danau

Diperbarui: 7 Maret 2021   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah pohon di tepi danau (sumber gambar: pixabay.com)

Lelaki itu duduk termenung di tepi danau. Melepas lelah dari perjalanan jauh untuk  pulang ke desa ke tanah ibu.

Danau itu masih seperti yang dulu. Di tepinya ada pohon Gaharu. Dulu itu tempat bertemu dengan kekasih untuk saling melepas rindu. Langit terasa berwarna biru dan burung-burungpun bernyanyi merdu.

Tapi itu dulu. Gadis itu ternyata berlalu. Ia singgah di hati sang lelaki bagai pelangi setelah hujan reda tetapi begitu saja berlalu. Ia hanya meninggalkan tanda tanya,  bukan tanda seru.

Kini di tepi danau dan di bawah pohon Gaharu itu sang lelaki menanti apakah ada kupu-kupu yang mungkin menyampaikaan pesan rindu sang gadis kepadanya yang tengah merasakan hati yang pilu.

Tapi sampai senja datang dan malam meenjelang tak didapatinya tanda itu. Lalu diputuskannya pulang ke rumahnya  dulu. Esok ia mengunjungi pusara sang ibu untuk menumpahkan risau dan meminta restu. Lalu ia akan berangkat lagi ke kota tempat ia mencari hidup. Lebih baik seperti itu, hidup harus terus melaju. Tak boleh ragu meski hatinya masih terasa ngilu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline