Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Perjalanan Manusia yang adalah Kita

Diperbarui: 28 Januari 2021   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan manusia (sumber gambar: kiprispdr.org)

Beginilah perjalanan manusia yang adalah kita.

Tujuh bulan di rahim ibunda. Bagai di alam sutera nan indah. Tiada airmata. Tiada gelombang dan batu karang tajam yang melukai raga.

Tibalah  di dunia. Tak enak udara dan suasana hingga tangisan yang meledak bukan senyuman. Lalu hari demi hari dijalani juga. Pintu tertawa dan ceria kembali dibuka di bawah lindungan ayah dan bunda. Ciata-cita wajib dilambungkan di angkasa.

Beranjak dewasa dunia makin kejam saja. Tak semua cita-cita menjadi nyata. Cita-cita sebagai hartawan hanya tercapai sebatas cukup untuk makan saja. Tapi tetap harus disyukuri juga.

Ketika menjelang senja, semua sudah tak bisa berubah jua. Tinggal mempersiapkan menuju kepadaNya seraya berusaha bahagia dengan yang ada dan berbuat baik kepada sesama

Dan tibalah saat istirahat yang kekal selamanya. Membawa segala amal dan dosa. Harus dipertanggungjawabkan secara pribadi dan tak bisa menuda dan menyangkal pula

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline