Tumpukan ensiklopedi di lemari. Milik seorang lelaki.
Dulu barang itu mahal tak terperi karna isi dan materinya menyimpan sejuta jawaban atas sejuta misteri
Ingin diwariskannyaa ensiklopedi itu pada sang puteri. Tapi sang puteri menjawab: tak usahlah papi, kini ada pedi-pedi yang lain yang tersimpan di gawai dan tinggal klik apapun bisa diketahui.
Lalu pergilah sang lelaki ke tukang loak di pasar pagi. Si tukang loak tak peduli akan isi ensiklopedi. Ia hanya peduli pada berat berapa kati sang ensiklopedi. Dengan berat hati sang lelaki melepasnya pergi. Teknologi seringkali menyakitkan hati.