Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Tanah Tak Bermusim

Diperbarui: 11 Januari 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu tanah di desa itu subur dengan musim yang silih berganti, Ada waktu menanam. Ada waktu memanen. Angin masih semilir dan kicauan burung masih terdengar bernyanyi.

Kini tak lagi. Tanah itu jadi tanah tak bermusim. Tanaman berganti dengan pabrik industri. Hanya ada udara pengap dan polusi. Suara burung berganti dengan suara serak mesin pabrik.

Revolusi hijau telah berganti dengan revolusi hitam  industri. Dan rakyat serta petani pun merugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline