Mereka berdua mengira telah membangun istana kokoh kuat nan megah. Harapannya istana itu tahan badai dan gelombang pasang karena memang terletak di tepi sebuah pantai.
Tapi badai besar datang dan istana itu hancur dan lenyap seketika Ternyata yang mereka buat adalah istana pasir belaka. Fatamorgana menipu mereka. Mungkin ketergesaan tanpa senjang waktu saling menyapa menjadi penyebabnya. Atau bisa juga hanya nafsu belaka dan bukan cinta fondasinya.
Kini hanya sesal belaka meresapi hati mereka. Tak ada yang bisa membangun istana itu kembali serupa di awalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H