Ada semburat merah di pipi sang gadis. Bak lembayung senja ketika mentari temaram.
Tapi ini bukan malu karna pinangan sang jejaka.
Ini soal kemarahan yang dibungkus rapi di dalam hatinya. Tak jua datang kabar suka dari negeri seberang. Padahal ia telah memekarkan bunga mawar merah di pekarangan hatinya sampai akhir 2020.
Kini sudah tiba 2021. Mungkin sudah saatnya kini digantinya mawar merah itu dengan bunga plastik. Yang cantik meski imitasi tapi itu akan tetap abadi sampai maut menjemput nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H