Sudah tiba Desember akhir menuju Januari
Jam dinding itu terus memutar jamnya perlahan tapi pasti. Sampai-sampai semua mahluk menjadi ngeri.
Kalender di meja juga terus berkelebat halamannya satu-satu pun tak terhenti
Hanya jam tangan di tangan lelaki itu yang mati. Sengaja ia matikan karna tak sanggup ia meniti hari yang baginya tanpa arti. Hidup hanya dijalani tanpa ada makna berarti.
Kesepian macam ini yang barangkali tak tersadari disedesain oleh setiap hati. Terkungkung dalam kota-kota metropolis yang mesti gagah tak ubahnya bagai kota mati.
Lalu pisau-pisau belati sudah bersiap untuk menghujam hati sang lelaki jika nanti tak kunjung datang harapan penyembuh luka hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H