Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Jangankan Per Jam...

Diperbarui: 13 Oktober 2020   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa sih buruh berdemo ribut upahnya dibayar per jam?

Kami ini tak pernah protes tentang keadaan kami

jangankan per jam,bisa makan saja sudah kami syukuri

kami ini rakyat kecil dari segala profesi

ada pegawai negeri yang gajinya lebih kecil dari UMR

ada pedagang pecel dan bakso yang belum tentu laku banyak dalam sehari

ada tukang kuli panggul di pasar yang walaupun menanggung lelah dan sakit di pundak upah kami hanya cukup untuk makan sehari 

ada tukang parkir yang berjam-jam kerja sehari tak menerima cukupnya rejeki

Tapi kami-kami ini tetap mensyukuri

nikmat pemberian ilahi dan kami bisa siasati  yang Tuhan telah beri

tak hendak kami berdemonstrasi

apalagi sampai mencipta anarki




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline