The Fed (Bank Sentral AS). kembali menurunkan bunga acuannya (Fed Rate) di bulan Agustus 2019 sebesar 25 basis poin sehingga sekarang berada di kisaran 1,75% sampai 2%. Ini di luar dugaan banyak pengamat yang mengatakan bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya.
Apa dampaknya bagi Indonesia?. Pertama, tentu bisnis perbankan Indonesia akan bergairah. Dengan suku bunga acuan AS yang lebih rendah maka ada kemungkinan BI juga menurunkan kembali bunga acuannya sehingga kredit diperkirakan akan tumbuh sekitar 12% tahun 2019 ini. Ekspansi kredit baik untuk konsumsi ataupun untuk investasi tentulah akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kedua, Rupiah diperkirakan akan menguat dibanding dolar AS karena memegang rupiah lebih menarik dibanding memegang dolar AS.
Ketiga, akan terjadi pengalihan modal asing dari deposito valauta asing ke saham dan obligasi. Apalagi sekarang yield obligasi pemerintah untuk jatuh tempo (tenor) 10 tahun berkisar 6,5% sampai 7%. Sebuah yield yang menarik.
Keempat, tingkat inflasi akan tetap terjaga karena dengan apresiasi rupiah terhadap dolar AS maka impor akan lebih murah.
Kita masih menunggu respon BI untuk menanggapi langkah The Fed ini. Tapi diperkirakan BI mungkin akan kembali menurunkan bunga acuannya yaitu BI 7 Day Repo rate nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H