Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Harapan Kosong Jokowi terhadap Sektor Maritim?

Diperbarui: 12 Agustus 2016   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Presiden Jokowi punya cita-cita menjadikan sektor kelautan atau maritim menjadi penggerak ekonomi Indonesia. Bahkan Jokowi punya cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Realistiskah cita-cita itu?

Marilah kita lihat kenyataannya sekarang. Ternyata sampai saat ini sektor maritim, menurut data BI, hanya menyumbang 4 persen dari total pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini sangat berbeda dengan negara lain yang jumlah lautnya tidak sebanyak Indonesia tetapi justru sumbangan sektor maritim terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut sangat besar. Beberapa contohnya  Filipina 20 persen dan Jepang diatas 20 persen.

Yang lebih menyedihkan, industri maritim seperti perikanan dan pelayaran justru memberi kontribusi pada defisit neraca jasa. Besarnya kontribusi sektor maritim pada defisit neraca jasa disebabkan oleh besarnya penggunaan jasa dari luar negeri dalam kegiatan bisnis di sektor ini. Kontribusi sektor maritim mencapai 80 persen pada defisit neraca jasa. Kontribusi sektor maritim terhadap defisit neraca jasa itu karena adanya sewa kapal ke asing, kredit pembelian kapal ke asing, asuransi kapal ke asing, dan juga sewa crane juga masih banyak ke asing.

Melihat kenyataan itu bisa jadi harapan Presiden Jokowi menjadi harapan kosong. Tetapi mungkin harapan kosong itu tak sepenuhnya kosong sebab ada beberapa kebijakan yang sudah dan akan dilaksanakan untuk mengembangkan sektor maritim Indonesia.

Banyak upaya dilakukan. Contohnya adalah percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional seperti percepatan pemenuhan pasokan daya listrik, khususnya bagi para nelayan. Kebijakan ini dilakukan untuk pembangunan penyimpanan ikan (Cold Storage). Khusus untuk Regional Sulawesi, 5 unit Integrated Cold Storage (Skala Besar dan Skala Kecil) akan dibangun, yaitu di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, dan Kabupaten Buton Selatan di Sulawesi Tenggara.

Juga 6 unit Single Cold Storage, yang akan dibangun di Kota Makassar dan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, kemudian di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah serta Kabupaten Gorontalo, Gorontalo dan Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Di samping kebijakan penambahan daya listrik dan pembangunan cold storage, kebijakan lain perlu segera direalisasikan seperti pembangunan tol laut dan kebijakan-kebijakan lain supaya harapan Presiden Jokowi bukan harapan kosong.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline