Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

FPI Geruduk KompasTV Gara-gara Pemberitaan Razia Warung Bu Saeni

Diperbarui: 17 Juni 2016   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah lama tiarap, FPI membuat gara-gara lagi. Kali ini mereka menggeruduk Kantor Kompas TV di Jalan Palmerah Selatan Tanah Abang Jakarta Pusat pada Kamis 16 JUni 2016 jam 13.09 WIB. Ada 20 (duapuluh) orang dari FPI yang mendatangi kantor Kompas TV. Mreka dipimpin oleh Ketua Tim Pembela FPI yaitu Ustadz Munarman SH. Ikut hadir:KH Abdul Fatah, Ust Maman Suryadi, KH Awid Masturi, Ust. Novel, Ust Aziz, Ust Zainal Abidin, Ustadzah Syarifah, Ust Tarmizi, Ust bahar, Ust Haikal, Ust Syahrozi, Ust Ali, Syafiq, dan Habib Zen. Maksud kedatangan rombongan perwakilan FPI itu adalah untuk meminta KOmpas TV membuat berita yang seimbang soal razia yang dilakukan oleh satpol PP terhadap warung Bu Saeni di bulan ramadan. Menurut FPi tidak hanya kali ini saja Kompas TV menyakiti umat islam dengan membuat berita yang tidak seimbang. Oleh karena itu menurut  Munarman ia tak meminta Kompas TV membela umat islam karena itu menurutnya tak mungkin, ia hanya minta Kompas TV membuat berita yang seimbang atau proposional.

Pendapat lain dikemukan oleh KH Awid Marsuri yang mengatakan mengapa kalau Hari Raya Nyepi warung-warung di Bali ditutup tidak diliput oleh media. Sedangkan Ustadz Novel mengatakan ketika dulu FPI melakukan Razia maka FPI di bully habis-habisan karena dianggap bukan tugasnya. Kini hal tersebut dilakukan oleh Satpol PP sesuai tugasnya, gantian satpol PP yang dibully. Ustadz Novel juga mengatakan kini ia juga khawatir dampak dari pemberitaan itu, banyak Perda syariat islam akan dicabut.

Perwakilan Kompas TV yang hadir yaitu Widi Kristawan (direktur humas PT Kompas Gramedia), Budiman (wartawan senior Kompas), dan Tri Wahyono pada dasarnya menerima kritikan dari pihak FPI. Menurut pihak Kompas TV bagaimanapun kritik dan alarm dari masyarakat sangat diperlukan. 

Atas peristiwa "penggerudukan" FPI di Kompas TV itu maka saya menyarankan beberapa hal. Pertama, Kompas TV tetaplah jangan taklut memberitakan kebenaran. Jangan hanya karena tekanan sekelompok kecil orang lalu Kompas TV tiarap. Banyak orang akan berada di pihak Kompas TV, contohnya para Netizen yang solidaritasnya tinggi. Kedua, meskipun mengungkap kebenaran namun sesuai asas pemberitaan yang baik memamng asas keseimbangan haruslah ada. Ketiga, untuk FPI pendapat kalian tersebut tidak apa-apa asalkan tidak disertai kekerasan fisik. Ini negara demokrasi yang perbedaan pendapat diakui asal tidak merugikan dan membahayakan keselamatan orang lain. Tapi FPI juga harus belajar bahwa ada pihak yang juga berbeda pendapat sekalipun sesama umat islam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline