Ribut-ribut kerjasama antara PT Adi Perkasa Citra Lestari dengan Proton Saga Malaysia dalam proyek mobil nasional sebenarnya menyimpan "masalah tersembunyi". Keberatan banyak pihak soal kerjasama itu yang dikaitkan dengan sejarah Mobnas dulu jaman Timor milik Tommy Soeharto dan inkonsistensi Jokowi soal idenya dulu menjadikan ESEMKA sebagai mobil nasional, sebenarnya bukanlah masalah yang sebenarnya. Juga masalah apakah pemerintah memberikan keringanan pajak atau insentif lain pada proyek mobnas tersebut tetap bukanlah masalah yang sebenarnya.
Masalah yang sebenarnya adalah orang khususnya pengusaha dan politikusoposisi mempersoalkan direktur PT Adi Perkasa yang tidak lain adalah AM Hendro Priyono. Jokowi menyetujui kerjasama antara PT Adi Perkasa dan Proton, konon sebagai upaya balas budi Jokowi pada Hendro Priyono sebagai balas budi karena Hendro telah ikut mensukseskan Jokowi sebagai presiden.
Sebenarnya balas budi dalam dunia politik adalah biasa termasuk balas budi Jokowi pada Hendro. Dan balas budi tersebut tidaklah merugikan negara. Kita harus melihat secara jernih bahwa kerjasama tersebut adalah murni kerjasama antar swasta yang sama sekali tak melibatkan negara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H