Lihat ke Halaman Asli

Hobi Haruskah Disesuaikan dengan Pendapat Orang Lain?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : http://hobilist.blogspot.com/

Hobi menurutku adalah suatu hal/kegiatan yang bisa menimbulkan rasa senang jika kita melakukannya. Tetapi terkadang hobi kita dipandang orang lain tidak sesuai dengan umur, status dll. Seperti yang kualami, dari kecil sampai umurku sudah kepala 3, aku paling senang membaca komik serta melihat serial asia baik itu cerita silat China, dorama jepang, maupun serial korea. Khusus untuk kegemaranku membaca komik, berawal dari akhir tahun 80-an dimana kedua orangtuaku berlangganan koran yang didalamnya terdapat cerita silat seperti api di bukit menoreh dan cerita lainnya seperti karya dari Kho Ping Ho lainnya. Sampai kemudian menjamur rental komik di di kota tempatku tinggal (Solo), mulai dari situlah aku mulai membaca beragam komik, mulai dari komik karya-karya Toni Wong semacam Tiger Wong sampai dengan kamik cewek macam Candy-Candy. Hal itu berlanjut sampai saat ini dimana sudah berkepala 3, walaupun untuk saat ini q lebih senang membaca komik lewat download karena susah menemukan rental komik di Jakarta. Begitu juga dalam melihat film, aku tidak begitu tertarik dengan film-film dari Barat. Dibandingkan dengan film barat aku lebih senang mencari dan melihat film dari asia terutama untuk film serial silat Cina (Karya dari Jin Yong bagiku adalah yg terbaik). Dengan kedua hobi tersebut terkadang teman atau keluarga sering mengingatkan bahwa kedua hobi tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan umur, status dll. Mereka selalu bilang tidak pantas dengan umurku yg sudah kepala tiga dan statusku yang sudah menikah untuk terus melanjutkan hobi membaca komik, dan seharusnya aku mulai mencari hobi yang sesuai dengan umur dan statusku. Setiap kali aku dikomentari seperti itu, aku selalu balik bertanya apakah hobiku tersebut menghalangiku untuk menyelesaikan segala kewajibanku baik di pekerjaan maupun tanggung jawabku sebagai kepala rumah tangga? atau apakah hobiku tersebut menyakiti/merugikan mereka sehingga aku harus merubah hobiku tersebut? Jika jawabannya TIDAK maka aku tidak akan merubah hobi tersebut. Karena bagiku berapapun umur dan status kita, kita tetap memerlukan suatu kegiatan yang membuat kita senang dan bisa menambah semangat kita untuk menyelesaikan segala kewajiban kita, karena bagaimanapun Kita tetap memerlukan waktu untuk diri kita sendiri sepanjang itu tidak merugikan serta menyakiti orang lain. Kita tidak meminta mereka untuk mengerti kesenangan dari tindakan yang kita lakukan, tetapi yang terpenting kita harus bisa saling menghargai hobi orang lain sepanjang tidak merugikan kita. Ada teman yang mempunyai hobi tentang Kereta Api, setiap hari liburnya pasti hunting ke tempat-tempat eksotik yang ada hubungannya dng perkeretaapian di Indonesia. Terus terang saya tidak mengerti apa senangnya kegiatan tersebut, tetapi bagi teman tersebut hal itu adalah kegiatan yg sangat ditunggu-tunggu setiap kali libur. Setiap orang berbeda dengan orang lain, karena itulah letak keunikan dari manusia. Begitu juga dengan hobi, setiap orang mempunyai hobi masing-masing, tinggal kita yang harus saling menghargai dan tidak saling mencela hobi orang lain. Bahkan ada kegiatan yg berawal dari hobi malah bisa menghasilkan uang, dan biasanya orang yg berusaha dari mulanya sebagai hobi akan mengalami sukses karena orang tersebut mengerjakannya dengan senang hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline