Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sepelekan Abu Merapi

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_316741" align="alignleft" width="300" caption="Masker Pelindung dari Abu Vulkanik"][/caption] Tulisan ini sekedar merangkum apa yang dikatakan "Mbah Rono" alias Ir. Surono di TV One tadi malam. Hasil wawancara reporter cantik Tina Talisa. Barangkali berguna bagi saudara-saudari kita yang tinggal di seputaran Jateng - DIY. Serta daerah lain yang terkena guyuran abu Merapi. Menurut ahli Vulkanologi tersebut, sebagian besar abu muntahan gunung berapi di Indonesia mengandung Silika. Kadarnya mencapai lebih dari 50 %. Yakni semacam bahan pembuat kaca. Sehingga amat tajam, berbahaya bila masuk ke paru-paru, mata, ataupun organ tubuh lainnya. Tak hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga ternak dan binatang peliharaan kita. Sebagai langkah antisipatif penggunaan masker dan penutup hidung/mulut menjadi penting. Para relawan dan pengungsi perlu mengenakannya saat berada di luar rumah. Kemudian kalau sudah terlanjur terkena mata segera tetesi obat mata. Atau segera rendam dengan air bersih. Lebih bagus bila menggunakan air rebusan daun Sirih. Kemudian untuk mengeluarkan/detoksifikasi abu yang terlanjur masuk ke dalam paru-paru. Dokter Hardhi Pranata SpS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) mengatakan, "Minum ramuan-ramuan herbal asli Indonesia yang mudah dijumpai seperti Kapulaga, Meniran, dan Jahe bisa membantu mengeluarkannya. Kencur dan Kunyit dicampur Jeruk Nipis dan satu sendok kecap juga efektif mengeluarkan dahak dan riak dari saluran pernapasan. Ramuan ini bisa mengeluarkan debu-debu yang masuk saluran pernapasan," imbuh dr. Hardhi. (Sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/11/05/175540/1487554/766/ramuan-herbal-untuk-keluarkan-debu-dari-paru-paru) Sumber Foto: www.news.id.msn.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline