Lihat ke Halaman Asli

Mengalami Sentuhan Kasih Tuhan

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412907223844587888

Dimuat di Majalah Salam Damai edisi Oktober 2014

Judul: Teaching as The Real School, Hidup Bijaksana Hidup Bermakna

Penulis: Yulia Murdianti

Penerbit: Kanisius

Cetakan: 1/2013

Tebal: 181 halaman

ISBN: 978-979-21-3536-7

Dalam buku ini, Yulia Murdianti memaparkan bahwa kemampuan setiap orang tidak sama. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, ada seorang siswa yang mendapat nilai merah untuk pelajaran Matematika, tapi ia mendapat nilai sempurna pada pelajaran Olahraga. Sementara itu, seorang kawan lainnya mendapat nilai sempurna pada pelajaran Matematika, tapi harus berjuang keras untuk menembus nilai enam pada pelajaran Olahraga (halaman 140).

Pada saat yang sama, Yulia juga berpendapat bahwa bukan berarti kita boleh pasrah terhadap sesuatu yang bukan menjadi keahlian kita. Kadang-kadang justru keberadaan kita bisa lebih berkembang jika kita berani menghadapi tantangan terbesar, serta kelemahan kita sendiri. Menurut alumna Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang ini, hidup tanpa perjuangan ibarat kereta bawah tanah, cepat tapi membosankan.

Tak sekadar beretorika “Teaching as The Real School” juga memuat aneka tips praktis. Salah satunya tentang cara mengatasi gejolak amarah. Yakni, dengan menghembuskan nafas perlahan-lahan dan minum air putih. Tatkala seseorang marah, nafas menjadi cenderung tidak stabil dan tekanan darah naik. Nah, dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan-lahan akan membuat nafas kembali teratur. Sementara, minum air putih dapat menurunkan tekanan darah sehingga mampu membuat kita merasa lebih tenang (halaman 162).

Buku ini sebuah referensi berharga untuk hidup lebih bijaksana dan bermakna. Isinya mengajak sidang pembaca belajar dari aneka pengalaman dalam keseharian. Ternyata sentuhan tangan kasih Tuhan senantiasa mendidik kita agar lebih bersyukur dan sudi berbagi dengan sesama. (T. Nugroho Angkasa S.Pd)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline