Dimuat di Majalah Salam Damai edisi Oktober 2014
Judul: Teaching as The Real School, Hidup Bijaksana Hidup Bermakna
Penulis: Yulia Murdianti
Penerbit: Kanisius
Cetakan: 1/2013
Tebal: 181 halaman
ISBN: 978-979-21-3536-7
Dalam buku ini, Yulia Murdianti memaparkan bahwa kemampuan setiap orang tidak sama. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, ada seorang siswa yang mendapat nilai merah untuk pelajaran Matematika, tapi ia mendapat nilai sempurna pada pelajaran Olahraga. Sementara itu, seorang kawan lainnya mendapat nilai sempurna pada pelajaran Matematika, tapi harus berjuang keras untuk menembus nilai enam pada pelajaran Olahraga (halaman 140).
Pada saat yang sama, Yulia juga berpendapat bahwa bukan berarti kita boleh pasrah terhadap sesuatu yang bukan menjadi keahlian kita. Kadang-kadang justru keberadaan kita bisa lebih berkembang jika kita berani menghadapi tantangan terbesar, serta kelemahan kita sendiri. Menurut alumna Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang ini, hidup tanpa perjuangan ibarat kereta bawah tanah, cepat tapi membosankan.
Tak sekadar beretorika “Teaching as The Real School” juga memuat aneka tips praktis. Salah satunya tentang cara mengatasi gejolak amarah. Yakni, dengan menghembuskan nafas perlahan-lahan dan minum air putih. Tatkala seseorang marah, nafas menjadi cenderung tidak stabil dan tekanan darah naik. Nah, dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan-lahan akan membuat nafas kembali teratur. Sementara, minum air putih dapat menurunkan tekanan darah sehingga mampu membuat kita merasa lebih tenang (halaman 162).
Buku ini sebuah referensi berharga untuk hidup lebih bijaksana dan bermakna. Isinya mengajak sidang pembaca belajar dari aneka pengalaman dalam keseharian. Ternyata sentuhan tangan kasih Tuhan senantiasa mendidik kita agar lebih bersyukur dan sudi berbagi dengan sesama. (T. Nugroho Angkasa S.Pd)