RSI BANJARNEGARA - Ternyata pelukan kekasih itu manfaatnya keren banget.
Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal American Psychosomatic Society, pelukan singkat atau beberapa menit, memegang tangan kekasih memberikan beberapa manfaat kesehatan yang cukup keren.
Berpelukan mengurangi kecemasan kita dan tingkat hormon stres berbahaya yang dilepaskan ke dalam tubuh kita. Ini adalah kabar baik bagi semua orang, karena tekanan darah tinggi menempatkan kita pada risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Dalam penelitan itu disebutkan, peneliti meminta dua kelompok peserta untuk berbicara tentang peristiwa yang membuat stres. Ini biasanya digunakan sebagai latihan penelitian karena menyebabkan lonjakan tekanan darah.
Pembacaan tekanan darah dari kelompok yang berbicara tentang peristiwa stres mereka tanpa kontak intim dengan pasangan mereka lebih dari dua kali lipat dari kelompok yang berpegangan tangan atau berpelukan. Detak jantung di antara non-pemeluk juga meningkat dua kali lipat.
Para peneliti mengaitkan pelepasan hormon oksitosin dengan menurunkan tekanan darah; mereka percaya kunci manfaat kesehatan oksitosin terletak pada kemampuannya untuk menangkal efek negatif dari hormon stres kortisol.
Tubuh kita membutuhkan hormon stres dalam situasi "lawan atau lari" seperti ketika kita melihat seorang anak jatuh ke kolam dan kita perlu berlari, melompat, berenang, dan mengangkatnya keluar. Adrenalin meningkatkan detak jantung kita, dan meningkatkan tekanan darah.
Kortisol, hormon stres utama, meningkatkan gula (glukosa) dalam aliran darah, dan meningkatkan penggunaan glukosa oleh otak sehingga kita memiliki lebih banyak energi dan fokus. Kortisol juga memperlambat fungsi tubuh yang tidak penting dalam situasi "lawan atau lari".
Ini mengubah respons sistem kekebalan dan menekan sistem pencernaan, sistem reproduksi, memengaruhi suasana hati, motivasi, dan ketakutan.
Sangat mudah untuk melihat bahwa dalam masyarakat stres tinggi saat ini, banyak orang terus-menerus melepaskan hormon stres, sehingga tingkatnya tidak pernah turun.
Terlalu banyak kortisol dan adrenalin dalam tubuh kita dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan, terbukti dengan tingginya tingkat penyakit jantung, gangguan tidur, depresi, dan masalah pencernaan pada pria dan wanita modern.