Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Purbohandoyo

menulis lepas, menulis apa saja

Seperti Apa Bahaya Kecanduan Gula?

Diperbarui: 7 Desember 2022   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RSI BANJARNEGARA, DOK PRI


RSI BANJARNEGARA
- Penyakit jantung adalah salah satu kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja yang pola makan hariannya terdiri dari makanan manis seperti kue dan es krim. Meskipun wajar jika hampir setiap orang tidak dapat menolak suguhan seperti ini, tetapi sebuah penelitian telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mengonsumsi lebih banyak gula daripada yang dibutuhkan menghadapi risiko terkena penyakit serius di kemudian hari.

Seseorang yang kecanduan gula cenderung menghadapi faktor risiko lebih tinggi yang berkembang menjadi kondisi jantung. Dengan pola makan yang lebih banyak mengandung LDL tinggi atau kolesterol jahat dan HDL rendah atau kolesterol baik, tidak mengherankan jika seseorang akan mengalami penyakit jantung dalam waktu dekat.

Survei menunjukkan bahwa di antara 6.000 orang dewasa, 16% dari mereka menunjukkan kalori harian mereka berasal dari makanan manis yang mereka makan.

Gula yang dimaksud disini adalah gula olahan atau rafinasi yang biasa digunakan pada kue dan permen bukan gula alami yang terdapat pada buah-buahan. Asupan gula harian yang direkomendasikan untuk wanita hanya 6 sendok teh dan untuk pria hanya 9 sendok teh.

Mudah-mudahan, angka dari studi yang dilakukan ini akan menyadarkan orang-orang terutama perusahaan makanan akan bahaya gula yang terlalu banyak bagi semua orang. Pemerintah daerah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi gula seperti mengenakan pajak pada minuman minuman.

Setiap orang harus menyadari risiko yang terlibat dalam mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula. Penyakit seperti hipertensi, Diabetes tipe 2, obesitas dan kondisi jantung seperti Aterosklerosis yang dapat menyebabkan stroke dapat terjadi pada siapa saja. (*)

NUGROHO HUMAS RSI BANJARENEGARA, JAWA TENGAH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline