BANJARNEGARA - Jantung merupakan salah satu organ vital manusia. Jika terjadi masalah maka bisa berakibat fatal.
Ahli Gizi RSI Banjarnegara, Jawa Tengah Pujingingsih AmG menjelaskan, penyakit jantung terjadi dimana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal.
"Diet rendah lemak dan rendah kolesterol perlu diberikan kepada individu yang memiliki kelainan metabolisme lipid. Kelainan fraksi lipid yg utama adalah kenaikan kadar kolesterol total," ujar Pujiningsih yang juga Kepala Instalasi Gizi RSI Banjarnegara ini.
Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah factor keturunan dan asupan lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yg merupakan faktor utama terserang penyakit jantung.
Diet yang dimaksud memiliki tujuan diantaranya, memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Untuk syarat diet ini diantaranya, energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal, protein cukup, lemak rendah atau sedang, kolesterol rendah, vitamin dan mineral cukup.
Cara yang bisa dilakukan diantaranya, membatasi makan kuning telur, maksimal 3 butir dalam seminggu. Mengganti kebiasaan minum susu fullcream dengan susu skim, susu low fat atau susu kedelai.
"Mengganti penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak nabati seperti minyak jagung, minyak zaitun, dan minyak kedelai," ujarnya.
Ia juga menyebutkan makanan sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari.
Ia mencontohkan, menu yang bisa dikonsumsi untuk, pagi, siang dan malam diantaranya, pagi nasi, telur rebus, tahu ungkep, sayur bening labu siam.
Siang, konsumsi nasi, ikan panggang, tempe bumbu kuning, sup oyong, buah apel. Menu malam hari diantaranya, nasi, daging rolade, tahu bacem, tumis kacang panjang dan wortel, serta buah pepaya. Selingan pagi sore bisa konsumsi salad buah dan agar-agar buah. (*)