BANJARNEGARA - Dokter Masrurotut Daroen atau akrab disapa Dokter Rury dari RSI Banjarnegara Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk mengenal anemia.
Dokter Rury menyebutkan, anemia adalah suatu keadaan klinis dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darah menurun dari batas normal sehingga kemampuan mengikat oksigen dari hemoglobin menurun.
Hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah biasanya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan anemia menyebabkan hipoksia pada organ. Karena semua sel manusia bergantung pada oksigen untuk bertahan hidup, anemia dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
"Anemia adalah kelainan darah yang paling umum dan berbagai jenis anemia diketahui tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Anemia dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara misalnya, berdasarkan morfologi sel darah merah, mekanisme etiologi yang mendasari dan spektrum klinis yang dapat dilihat," ucapnya.
Ada tiga kelas utama anemia misalnya, perdarahan yang ditandai dengan kehilangan darah yang berlebihan diikuti oleh hemolisis di mana penghancuran sel darah yang berlebihan terjadi dan hematopoiesis yang tidak efektif diidentifikasi dengan kekurangan produksi sel darah merah.
Ada dua pendekatan utama untuk anemia. Yang pertama adalah pendekatan kinetik yang melibatkan evaluasi dan produksi, penghancuran dan kehilangan sel darah merah.
Pendekatan kedua adalah pendekatan morfologi yang melibatkan karakterisasi anemia berdasarkan ukuran sel darah merah. Pendekatan morfologi melibatkan penggunaan tes laboratorium yang mudah tersedia dan murah untuk mengidentifikasi anemia.
Tingkat normal hemoglobin biasanya berbeda pada pria dan wanita. Laki-laki menderita anemia bila kadar hemoglobin total menjadi kurang dari 13,5 gram/100ml sedangkan untuk perempuan harus kurang dari 12,0 gram/100ml.
Penyebab utama anemia pada wanita premenopause adalah kehilangan darah yang berlebihan selama siklus menstruasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi tanpa anemia menghasilkan kinerja yang buruk pada anak perempuan, meskipun beberapa faktor sosial ekonomi juga dapat ditandai sebagai penyebab.
Kekurangan zat besi terkadang juga menyebabkan retakan abnormal pada bagian sudut bibir. Anemia defisiensi besi juga dapat terjadi akibat perdarahan pada lesi saluran cerna.
Tes darah tinja, tes darah samar, endoskopi atas dan endoskopi bawah dapat membantu dalam mendeteksi perdarahan saluran cerna. Pada pria dan wanita pascamenopause, perdarahan mungkin disebabkan oleh kanker kolorektal. Infestasi parasit parasit yaitu, Amoeba, cacing tambang, Schistosoma dan cacing cambuk adalah penyebab paling umum dari anemia defisiensi besi.
Penyebab