BANJARNEGARA - Penderita diabetes dan tekanan darah tinggi diminta hati-hati karena menderita penyakit ini bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis, bahkan gagal ginjal.
Dokter Masrurotut Daroen atau dokter Rury dari RSI Banjarnegara Jawa Tengah mencoba menjelaskan tentang hal tersebut.
Dalam penjelasannya, dokter Rury mengatakan, bahwa gagal ginjal biasanya terjadi setelah kerusakan ginjal terjadi selama bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun.
"Dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan, juga olah raga dan memantau kesehatan maka dapat mengurangi risiko gagal ginjal," katanya.
Rury menjelaskan tentang fungsi ginjal, yaitu salah satu fungsi vital ginjal adalah menyaring produk limbah dari darah. "Setiap dua menit, seluruh suplai darah tubuh bersirkulasi melalui ginjal, tempat darah disaring. Darah yang telah dibersihkan mengalir kembali ke jantung, dan produk-produk limbah disaring ke dalam urin," katanya.
Selain menyaring limbah, ginjal mengontrol jumlah cairan dalam tubuh, membantu mengatur tekanan darah, dan membantu produksi sel darah merah dan tulang yang sehat.
Lebih jauh dikatakan, baik diabetes maupun tekanan darah tinggi dapat merusak ginjal, yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis adalah suatu kondisi dimana ginjal seseorang tidak berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
Akhirnya, kerusakan akibat penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, itu berarti ginjal mereka tidak bekerja cukup baik untuk membuat orang tersebut tetap hidup, dan satu-satunya pilihan adalah perawatan dialisis atau transplantasi ginjal.
Penyakit ginjal kronis awal biasanya tidak memiliki gejala. Penyakit ginjal kronis terkadang berkembang sangat lambat sehingga banyak pasien tidak menyadari bahwa mereka sakit sampai penyakitnya lanjut dan mereka dilarikan ke rumah sakit untuk dialisis yang menyelamatkan jiwa.
Meski demikian, tetap ada tanda-tanda seseorang alami penyakit ginjal kronis, antara lain:
1. Pembengkakan bagian tubuh seperti pergelangan kaki, kaki atau wajah
2. Sensasi terbakar atau tidak biasa saat buang air kecil
3. Urin berbusa, berdarah atau berwarna kopi
4. Buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari
5. Mudah memar atau berdarah
6. Perasaan lesu atau lelah