BANJARNEGARA - Artikel ini penting bagi calon ibu, ibu yang sedang hamil serta ibu sedang menyusui. Dokter Hening Widiawati, dokter RSI Banjarnegara, Jawa Tengah membuka serba-serbi ilmu pengetahuan tentang menyusui. Simak penjelasan berikut.
Menurut dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (Unisulla) Semarang, banyak sekali manfaat menyusu bi bagi ibu dan bayinya.
Menurut Hening, menyusui menghasilkan sekresi hormon yang bermanfaat yang disebut, prolaktin dan oksitosin. Prolaktin atau pro laktasi membantu ibu untuk rileks. Oksitosin menyebabkan rahim berkontraksi dan mengurangi perdarahan dan anemia.
"Dengan demikian, menyusui membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan mengurangi kemungkinan perdarahan dan anemia pasca melahirkan," kata Hening di ruang kerjanya.
Ia menambahkan, menyusui sekitar 500 kalori per hari. Jadi, otomatis lebih mudah menurunkan berat badan setelah melahirkan jika sedang menyusui.
Menurutnya, menyusui juga memiliki manfaat mengurangi risiko kanker payudara pra menopause, kanker ovarium, diabetes tipe 2, Osteoporosis dan depresi pascakelahiran
Untuk memastikan ASI cukup untuk buah hati, Hening menjelaskan, ibu butuh konsumsi vitamin pra-kelahiran, khususnya suplemen vitamin D, untuk semua wanita menyusui dan untuk bayi yang diberi ASI. Suplemen zat besi dan kalsium juga bermanfaat.
Selain itu, juga penting untuk peningkatan asupan protein, Susu dant telur setiap hari.
Ia menambahkan, perlu juga konsumsi banyak buah-buahan segar untuk mendapatkan vitamin dan mikronutrien.
"Pastikan asupan cairan yang cukup termasuk air dan susu. Menyusui bisa membuat ibu haus," tambahnya.
WHO & UNICEF merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah enam bulan, makanan dan cairan tambahan yang aman & tepat harus melengkapi pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak kecil hingga usia dua tahun.