Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Purbohandoyo

menulis lepas, menulis apa saja

Dokter Ini Sebut Buah Maja Tidak Pahit dan Bermanfaat bagi Kesehatan

Diperbarui: 15 Juli 2022   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BANJARNEGARA - Dokter Titik Kusumawinakhyu M Biomed dokter yang tergabung dalam Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) RSI Banjarnegara menyebutkan jika buah maja tidak pahit dan memiliki manfaat bagi kesehatan manusia.

Pernahkah melihat buah maja? Buah ini sering dikaitkan dengan Sejarah Majapahit yaitu sumpah Patih Gajah Mada, identik dengan kata 'Majapahit' buah yang semakin jarang terlihat tumbuh di pekarangan, semakin asing juga bagi generasi muda.
 
"Kajian etnobotani buah maja menyebutkan buah ini ada dua jenis yaitu maja bael (Aegel marmelos) dan maja berenuk (Cresentia cujete). Buah tidak sepopuler buah lainnya, tetapi sangat menarik karena di beberapa daerah, buah ini dapat diolah menjadi sari buah yang manis rasanya," kata dokter Titik.

Ia menambahkan, pohonnya dapat beradaptasi di tanah yang keras. Masyarakat Indonesia di beberapa daerah sudah dapat memanfaatkan keunikan buah maja menjadi olahan sari buah, ataupun dapat dimanfaatkan sebagai manisan dan bahan rujak yang lezat.

"Buah maja sangat dimanfaatkan masyarakat India sebagai buah yang bermanfaat untuk kesehatan. Mulai dari daun, batang, kulit, bahkan sampai akar tanaman maja juga dimanfaatkan. Tanaman ini banyak tersebar di benua Asia yang beriklim subtropics," katanya.

Maja berenuk lebih berasa pahit tersebar luas di Pulau Jawa, disebutkan dikaitkan dengan bangsa Portugis yang membawa buah tersebut. Sedangkan maja bael menjadi tanaman suci di wilayah India dan sekitarnya, digunakan sebagai minuman yang segar rasanya.

Cara menanam  buah maja berenuk dengan cara stek batang, biasa ditanam sebagi peneduh atau tanaman pagar.

Ia berpendapat karena mulai langkanya tanaman ini, harus dipikirkan cara konservasi dan penanaman masal dalam jumlah banyak, terutama di tanah tandus atau daerah yang sulit air.

"Sehingga dapat menjadi potensi terbentuknya sumber mata air tanah di daerah tandus. Dan juga dapat manfaat dari buah tersebut," katanya.

Ia menjelaskan kandungan kimia buah maja, di masyarakat desa tempo dulu dan bisa jadi masih digunakan sampai sekarang yaitu sebagai obat antipeptisida organik dan pupuk tanaman.

"Penelitian di laboratorium menyebutkan buah maja mengandung zat antioksidan, antidiabet, antidiare," jelasnya.

Catatan ilmiah menyebutkan pula dapat dikonsumsi untuk membantu perbaikan pada mereka yang mempunyai penyakit asma, diabet, influenza, dan  gangguan asam lambung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline